A.
Pengertian Penulisan Populer
Menulis populer adalah menulis dengan kesadaran penuh
akan pembaca. Penulisnya mampu berempati kepada pembaca, tidak mempersulit atau menyiksa
pembaca. Penulis mampu berpikir sederhana. Penulis memilih bahasa dan istilah
sederhana dengan tujuan orang memahami apa yang ia tulis, bukan mengakui
kepintarannya. Tulisan populer justru menuntut penulis untuk benar-benar
menguasai persoalan. Penulis harus belajar dan membaca lebih banyak serta lebih
keras. Penulis juga dituntut untuk berusaha menyederhanakan sajian, mencari
analogi dan sebagainya.
Tujuan menulis tulisan populer sekadar memberikan
sumbangan pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan
selanjutnya (lazimnya diharapkan) sebagai bahan wacana atau diskursus tentang
topik itu bagi pembacanya. Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada
fakta-fakta empirik (penelitian), boleh juga dari hasil pengamatan atau
perenungan (refleksi). Pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan
rinci, namun logika serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar
pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan. Pembahasan
dan analisisnya sedapat mungkin menggunakan kata-kata, istilah-istilah atau
kalimat yang mudah dicerna dan sudah populer di masyarakat. Semua itu tidak
harus secara ketat mengikuti “aturan main” penggunaan tata bahasa yang berlaku
di dunia akademik.
B. Ciri-ciri TulisanPopuler
Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian
pembaca, yang dapat juga dikatakan bersifat persuasif.
Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang
bersangkutan tetap terus membaca tulisan tersebut sampai selesai.
Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke
dalam tulisan tersebut sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca
umum.
Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak
menggunakan terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok
tertentu.
Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah
kalimat aktif.
Gaya penulisan tidak baku.
Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi.
Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu
berupa keinginan penulis agar pembaca melakukan tindakan tertentu.
C. Cara Membuat Tulisan Populer yang baik.
1. Menulis populer adalah menulis
untuk pembaca ‘awam’. Karena itu, berempatilah terhadap pembaca. Mudahkan
urusan mereka dalam memahami tulisan kita, jangan mempersulit atau bahkan
menyiksa pembaca.
2. Hindari Istilah Teknis dan Jargon
Teknis adalah istilah yang hanya dikenal dalam disiplin ilmu tertentu
Contoh: “Tiga Primata Endemik Indonesia Lahir di TSI Cisarua Bogor”
Jargon adalah istilah yang hanya
berlaku di lingkungan tertentu (instansi pemerintah, militer, atau LSM
tertentu)
Contoh:
·
Satu Cinta Melayani
·
Bumi di Pijak, Tani di Junjung !
3. Hindari Akronim, Kata Asing, atau
Serapan
Akronim banyak diciptakan instansi pemerintah, militer, dan
polisi.
Contoh:
·
Tersangka Kasus Korupsi Sisminbakum Ditjen AHUdiperiksa
·
Jumlah Kasus Curat dan Curas Tahun Ini Meningkat
Kata Asing/serapan
Contoh:
·
Inflasi harga-harga melambung
·
Restrukturisasi pemecatan buruh besar-besaran,
penjualan saham perusahaan negara kepada swasta Infrastruktur jembatan, jalan raya.
4. Pakailah Kalimat Sederhana
·
Dengan pola S-P-O
·
Kalimat Jangan terlalu panjang, jangan beranak-cucu.
Makin panjang kalimat, makin mudah pembaca tersesat. Satu kalimat maksimal 13
kata.
5. Sajikan Secara Konkret dan
Spesifik
Jangan memakai pernyataan umum yang tidak jelas artinya.
6. Hanya Detail yang Relevan
Menulis populer = menulis jelas =
(kadang) rinci atau mendetil. Tetapi, terlalu banyak detail bisa mengganggu
pemahaman atau kelancaran membaca.
Contoh:
“Bali pada tahun 2004 memiliki
lahan sawah produktif 142.971 hektare, menyusut sekitar 1.306 hektar dari tahun
sebelumnya (2003) yang total arealnya 144.277 hektare. Tahun 2000 areal sawah
Bali seluruh seluas 153.228 hektare.”
Sederhanakan:
“Lima tahun terakhir Bali kehilangan lahan sawah sekitar 10.000 hektare.”
7. Permudah dengan Analogi
Konsep dan angka yang abstrak dan
ruwet bisa disederhanakan dalam analogi yang mudah dicerna pembaca.
Contoh:
·
Pekarangan seluas tiga hektare = seluas tiga kali
lapangan sepakbola.
·
Kabupaten seluas 17.800 km2 = sekitar separo Provinsi
Jawa Tengah”.
D. Perbedaan antara Tulisan Populer
dan Artikel Ilmiah
Perbedaan yang mendasar antara penulisan populer dan penulisan artikel
ilmiah terletak pada tujuan dan cara penulisannya. Dari tujuan-tujuan yang
telah diuraikan tentang penulisan populer dapat dilihat bahwa penulisan populer
adalah tulisan untuk memberikan informasi atau wacana sesuai dengan pemikiran
dan perenungan dari penulis tidak harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik
(penelitian), tidak harus mengikuti aturan penggunaan tata bahasa yang berlaku
di dunia akademik, menggunakan istilah-istilah yang mudah dicerna dan populer
dimasyarakat, namun logika serta sistematika pemikiran harus tetap
diperhatikan, agar pembaca dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin
disampaikan (Wiyata,2008).
Hal tersebut berbeda dengan tata cara penulisan artikel ilmiah. Dalam
penulisan artikel ilmiah ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan sehingga
memuat informasi-informasi dan fakta-fakta empirik yang akurat, mutakhir dan
komprehensif dengan metodologi yang jelas. Laporan penelitian saja tidak cukup,
karena sering kali hanya dibaca oleh pemberi dana dalam lingkungan terbatas.
Artikel ilmiah dipaparkan secara singkat, rinci, logis, sistematis, padat, dan
komprehensif (namun tidak bertele-tele), dengan menggunakan bahasa Indonesia
(asing) yang sesuai dengan “aturan main” yang berlaku di dunia akademik.
sehingga pembahasan dan analisisnya dapat dipahami dengan jelas dan
tepat. Dengan artikel ilmiah hasil penelitian menjadi lebih enak dibaca,
dicerna dan dipahami karena telah melalui proses penyempurnaan penulisan dan
penyuntingan ulang (Wiyata,2008).
Menulis artikel ilmiah memerlukan persiapan lebih matang, lebih cermat,
lebih teliti, dan latihan berkelanjutan. Menulis artikel ilmiah memerlukan juga
kesungguhan, keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi. Yang tidak kalah
pentingnya menulis artikel ilmiah harus dilakukan sebagai suatu kewajiban yang
menyenangkan dan mengasyikkan, bukan karena keterpaksaan (Wiyata,2008).
E.
Jenis-jenis Tulisan Populer
Tulisan jurnalistik merupakan salah satu contoh jenis tulisan popular. Naskah
jurnalistik masuk dalam kategori nonfiksi karena ditulis berdasarkan fakta atau
data peristiwa. Jadi, ciri utama naskah atau karya jurnalistik adalah
nonfiksi, faktual, atau bukan hasil khayalan. Naskah jurnalistik dibagi dalam
tiga kelompok besar, yaitu berita (news), opini atau pandangan (views),
dan karangan khas (feature).
kalau aku termasuk penulis populer yang baik gak yaa.. coba cek ricek tulisanku Mas... :D
BalasHapusThanks kak Infonya.. lagi perlu banget soalnya
BalasHapusThanks kak Infonya.. lagi perlu banget soalnya
BalasHapusmakasih kak
BalasHapusMau contohnya
BalasHapusNice, lengkap
BalasHapusNice, lengkap
BalasHapus